Kelahiran dengan Bedah Caesar

Melahirkan

cover

Persalinan selalu ditunggu tunggu apabila kehamilan telah mencapai usia 9 bulan atau 38-40 minggu.  Persalinan normal bila bayi lahir melalui jalan lahir dan menggunakan tenaga sepenuhnya dari Bumil, sedangkan persalinan dengan bedah Caesar sepenuhnya dilakukan oleh penolong, yaitu tim dokter: SpOG, Spesialis Anestesia, Sp Anak, perawat dan lain lain. 

     

Ada kecenderungan kejadian persalinan melalui bedah Caesar meningkat dari tahun ke tahun, WHO mematok angka bedah Caesar disekitar 15%, tetapi saat ini sudah mencapai lebih dari 20%. Bahkan di suatu wilayah tertentu bisa mencapai lebih tinggi lagi, seperti Brazil 55,6%, Mesir 51,8, China 47%, Mexico 45,2%, Australia 33%, terendah di UK 26,2% dan New Zealand 25,9%, Afganistan 2,7%.  Peningkatan permintaan persalinan melalui bedah Caesar oleh Bummil, diantaranya:

  • - Takut melahirkan dan takut sakit
  •  
  • - Takut terjadi sesuatu pada anak bila lahir normal
  •  
  • - Persalinan dengan bedah Caesar akan melindungi struktur otot dasar panggul, takut terjadi komplikasi luas pada jalan lahir
  •  
  • - Bedah Caesar lebih menyenangkan
  •  
  • - Menginginkan peristiwa khusus: tanggal cantik, hari besar, atau perhitungan tertentu. 

 

 

Persalinan melalui bedah Caesar atas indikasi medis, diantaranya adalah: 

  1.  
  2. a. Janin tidak bisa lahir melalui jalan normal
    •  
    • - Janin letak melintang, sungsang, kepala tengadah
    •  
    • - Janin besar (makrosomia)
    •  
    • - Kesempitan panggul, ukuran panggul dan janini tidak seimbang
    •  
    • - Janin kembar dengan posisi  melintang atau sungsang
    •  
    • - Plasenta previa, plasenta menutup jalan lahir
  3.  
  4. b. Harus segera dilahirkan
    •  
    • - Janin dalam keadaan gawat (fetal distress), tali pusat terjepit, plasenta layu atau terkupas.
    •  
    • - Terjadi perdarahan banyak: plasenta previa, vasa previa dengan perdarahan aktif.
  5.  
  6. c. Pertimbangan khusus atau membahayakan apabila tidak dilakukan bedah Caesar
    •  
    • - Hamil dengan risiko tinggi
    •  
    • - Hamil yang didapat dengan sulit
    •  
    • - Hamil dengan program Bayi tabung
    •  
    • - Pasca bedah Caesar, atau pasca operasi tumor rahim 
    •  
    • - Induksi gagal
    •  
    • - Ancaman robekan rahim 
    •  
    • - Pasca operasi rekonstruksi jalan lahir
    •  
    • - Penyakit pada ibu: ibu tidak boleh dan tidak bisa mengejan, menderita penyakit yang membahayakan. 

 

 

 

BEDAH CAESAR

Batasan persalinan bedah Caesar adalah prosedur operasi untuk melahirkan bayi melalui insisi dinding perut dan dinding rahim dalam konsisi pembiusan. 

 

 

Pembagian bedah Caesar berdasarkan saatnya :

 

  • 1. Bedah Caesar terencana: 
  •  
  • - Bedah Caesar yang direncanakan secara matang oleh dokter dan Bumil. Pada umumnya dilakukan apabila usia janin masuk dalam kategori cukup bulan (38-40 minggu)
  •  
  • - Pada kondisi tertentu ( Plasenta akreta, pre-eklampsia, DM, dll, Janin dapat dilahirkan lebih awal)
  •  
  • - Waktunya dipilih yang menyenangkan untuk Bumil maupun keluarga, bahkan Bumil dapat memilih tanggal yang diharapkan.
  •  
  • - Bumil lebih siap, pelaksanaan lebih sederhana dan pemulihan memberikan hasil yang lebih baik.  
  •  
  • 2. Bedah Caesar Urgent
  •  
  • - Bedah Caesar yang dilakukan secara terencana, tetapi setiap saat apabila terjadi kondisi darurat maka akan dilakukan operasi saat itu juga. 
  •  
  • - Pada kasus plasenta previa yang dirawat tiba tiba mengalami perdarahan atau kondisi janin mengalami perburukan. 
  •  
  • - Kasus Pre-eklampsia yang dirawat, mendadak terjadi perburukan pada Bumil atau janinnya. 
  •  
  • 3. Operasi atau bedah Caesar cito / akut.
  •  
  • - cito adalah istilah yang berarti segera dilakukan, misalnya, kondisi janin yang memburuk, perdarahan, ancaman robekan rahim, persalinan macet, persalinan mengalami macet dan infeksi, dll

 

 

PERSIAPAN

  •  
  • a. Persiapan umum bedah Caesar kurang lebih sama dengan pembedahan lainnya. Pemeriksaan kondisi umum Bumil, Laboratorium yang menggambarkan fungsi organ, kemampuan pembekuan darah, laboratorium skrining HIV, Hepatitis B, STD, rekaman jantung dan rekaman kondisi janin. 
  •  
  • b. Pasien yang terencana, lebih baik hasilnya karena dapat dipersiapkan dengan baik sejak pemeriksaan fisik, skrining Laboratorium, dan Bumil mendapat edukasi dan penjelasan sekitar pelaksanaan operasi.
  •  
  • c. Untuk operasi cito, persiapan memerlukan waktu sekitar 30 menit, bahkan bisa lebih cepat apabila keadaan pasien memerlukan pertolongan gawat darurat. 

 

  • d. Persiapan operasi:
  • - Pemasangan infus untuk pemberian kecukupan cairan dan jalan masuk obat obatan. 
  •  
  • - Kateter urine, untuk mengukur produksi urine selama operasi dan pasca operasi. Dilakukan pemasangan di kamar operasi setelah prosedur pembiusan.
  •  
  • - Antibiotik profilaksis, diberikan di kamar operasi.
  •  
  • - Pembiusan diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit saat dilakukan prosedur bedah Caesar.  Pilihan terbaik saat ini adalah pembiusan blok syaraf pada tulang belakang. 

 

 

PELAKSANAAN

  •  
  • a. Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah komplikasi infeksi, dilakuklan di dalam kamar operasi bersamaan dengan prosedur anestesi. Pemberian cukup sekali saja dengan dosis tunggal. Pada umumnya antibiotik tidak perlu diberikan pasca bedah Caesar. 
  •  
  • b. Ada 2 cara pembiusan: 
    • - Pembiusan umum, pasien tidak sadar dan terbebas dari rasa nyeri. Obat dimasukan melalui injeksi atau berupa uap inhalasi. 
    •  
    • - Pembiusan regional, obat bius dimasukan melalui tulang belakang (blok spinal), akan terjadi kelumpuhan dan mati rasa sementara pada daerah perut sampai ujung jari kaki sekitar 2-3 jam. 
  •  
  • c. Pasien ditidurkan terlentang, dipasang kateter urine,  dilakukan prosedur suci hama (antisepsis) pada seluruh daerah pembedahan.  
  •  
  • d. Bumil ditutup pada seluruh wilayah operasi  dengan linen steril kecuali lapangan operasi. 
  •  
  • e. Tim operasi menggunakan gaun, sarung tangan steril, masker, google, dan penutup kepala. Semua peralatan operasi dalam keadaan steril  / suci hama
  • operasi segera dimulai dengan melakukan insisi dinding perut, dinding rahim dan menembus kantong amnion / ketuban
  •  
  • f. Melahirkan bayi  dan plasenta. 
  •  
  • g. Bayi dapat ditunjukan kepada ibu, setelah bayi dibersihkan dan dipertahankan hangat, maka bisa dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) selama menjalani operasi. 
  •  
  • h. Semua luka operasi di kembalikan ke poisisi semula, dijahit  lapis demi lapis. Dipastikan kontraksi rahim dalam keadaan baik. Operasi selesai. 
  •  
  • i. Waktu yang diperlukan untuk bedah Caesar 15-45 menit. 

 

 

PASCA PEMBEDAHAN

  •  
  • a. Pemulihan pembiusan pada umumnya berlangsung 2-3 jam, pasien dapat bergerak kembali dengan bebas.
  •  
  • b. Dilakukan observasi, kondisi pasien serta risiko perdarahan pasca melahirkan. 
  •  
  • c. Pemberian obat penghilang nyeri menjadi bagian terpenting untuk kenyamanan pasien. 
  •  
  • d. Cairan infus berlangsung sekitar 24 jam
  •  
  • e. Kateter bisa dilepas setelah 12 jam atau sampai 24 jam.
  •  
  • f. Setelah  selesai operasi, pasien boleh minum bebas dan apabila sudah lebih nyaman tidak mual, boleh makan bebas. 
  •  
  • g. Setelah 24 jam, praktis pasien   boleh mobilisasi penuh, bahkan untuk kasus tertentu sudah boleh pulang. 
  •  
  • h. Ibu diharapkan aktif menyusui, karena keuntungan menyusui, ibu terhindar dari risiko perdarahan pasca melahirkan dan ASI segera diproduksi secara optimal.
  •  
  • i. Obat penghilang nyeri dan perangsang ASI boleh diberikan secukupnya. 
  •  
  • j. Antibiotik pasca operasi,  tidak diperlukan lagi, luka operasi akan sembuh baik tanpa antibiotik.
  •  
  • k. Pemberian antibiotik berlebihan justru memicu bakteri menjadi resisten dan terjadi komplikasi gangguan penyembuhan luka operasi maupun janin karena ASI mengandung paparan antibiotik.

 

 

PERAWATAN LUKA

  • a. Luka operasi, pada prinsipnya akan sembuh secara alamiah dalam 10 hari. Penyembuhan tidak bisa dipercepat dengan pengobatan apapun. 
  •  
  • b. Apabila menggunakan penutup luka khusus maka kontrol luka dilakukan setelah 10 hari. Luka operasi akan dipastikan oleh dokter apakah sudah sembuh atau belum. Penutup boleh dibuka dan apabila luka operasi sudah baik, boleh mandi secara bebas dan luka tidak memerlukan penutup lagi. 

 

 

AKTIVITAS PASCA BEDAH

a. Setelah menjalani operasi, sekarang berada pada masa nifas selama lebih kurang 40 hari. 

  •  
  • b. Aktivitas pada umumnya sama seperti melahirkan normal, selama  tidak merasa nyeri pada luka operasi, maka aktivitas sehari hari boleh dilakukan, seperti menyusui, memandikan bayi, dll. 
  •  
  • c. Setelah hari ke 10, luka akan menutup dan sembuh, tetapi untuk menjadi kuat memerlukan waktu 1 bulan.   Untuk aktivitas berat, olah raga merlukan waktu 3 bulan untuk pulih sempurna.
  •  
  • d. Dianjurkan konsumsi makanan kaya protein: ikan, ayam, daging, susu, telor, sayur dan buah, minum banyak supaya ASI diproduksi optimal dan membantu pemulihan sel-sel pada daerah operasi. 

 

 

 

KAPAN BOLEH HAMIL LAGI

  •  
  • - Keputusan ingin hamil lagi tergantung dari berbagai pertimbangan, berapa usia saat ini, berapa anak yang diharapkan, berapa lama interval atau jarak kelahiran yang diinginkan, apakah mempunyai penyakit menahun (ko-morbiditas), bagaimana riwayat kehamilan kemarin, ada riwayat kelainan bawaan pada janin, kesibukan suami isteri akan melanjutkan sekolah, pekerjaan, dll. 
  •  
  • - Anjuran, sebaiknya usia 35 tahun tidak hamil lagi, masa reproduksi sehat adalah usia 20-35 tahun, sedapat mungkin jarak kelahiran sekitar 3 tahun supaya anak mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tuanya. 
  •  
  • - Apabila saat operasi didapatkan temuan tertentu sehingga   tidak diperkenankan hamil lagi, sebaiknya didiskusikan  dengan dokter yang merawat. 
  •  
  • - Berdasarkan penelitian, operasi Caesar sebaiknya maksimal 3 kali saja. Kehamilan pada pasca SC ke 2-3 berisiko terjadinya plasenta akreta, implantasi atau pertumbuhan plasenta abnormal dan tidak terkendali, tumbuh keluar rahim. Plasenta dapat ditemukan menempel pada kandung kemih, dinding perut, usus dll. PLasenta Akreta merupakan kondisi yang mengancam keselamatan Bumil dan Janin. 

 

 

APAKAH HARUS OPERASI LAGI?

 

  • "- Once Cesarean Section, Always Cesarean".   Ini merupakan motto lama yang boleh dianut, boleh juga tidak. ada VBAC, Vaginal Birth After Cecarean Section, adalah kelahiran setelah bedah Caesar pada persalinan yang lalu.
  •  
  • - Harus selalu operasi Caesar, apabila ada gangguan atau kesempitan panggul, janin kelainan letak, ibu tidak boleh mengejan atau tidak bisa mengejan.
  •  
  • - Boleh mengubah haluan ingin persalinan normal pervaginam, selama indikasi persalinan normal memungkinkan, maka boleh melakukan persalinan normal. dengan persyaratan tertentu diantaranya, tidak ada kesempitan panggul, bayi tidak besar, letak bayi normal, kontraksi muncul alamiah, tidak boleh diinduksi atau dirangsang dengan bantuan obat. Penyembuhan luka pada rahim terjadi dengan baik.
  •  
  • - Selama perjalanan persalinan kemajuannya akan dipantau dan tidak terjadi kemacetan pada pembukaan serviks atau penurunan janin berlangsung baik.
  •  
  • - Apabila sudah pembukaan lengkap, diperkenankan mengejan tetapi dengan waktu terbatas. Apabila mengalami kesulitan maka akan dilakukan persalinan bantuan, bisa dilakukan bedah Caesar atau apabila janin sudah sedemikian turun, maka bisa dilakukan metode ekstraksi vakum. Dilakukan penarikan pada kepala janin menggunakan alat persalinan vakum. Alat ini aman karena hanya diaplikasikan pada kulit kepala saja, tidak berpengaruh pada otak bayi.

 

 

MITHOS PASCA BEDAH CAESAR.

  •  
  • - Pasca operasi, tidak boleh minum banyak, luka dapat basah dan lama sembuhnya. Tubuh 70% terdiri dari cairan, sehingga air sangat dibutuhkan untuk metabolisme, regenerasi sel serta penyembuhan luka operasi. Minumlah air sekurangnya 2000-2500 ml  per hari. 
  •  
  • - Tidak boleh makan telur, ikan, daging, ayam karena menyebabkan luka operasi akan gatal. Berikut ini adalah makanan jenis protein yang diperlukan untuk  pembentukan antibodi, bahan baku ASI serta penyembuhan luka operasi. Luka operasi yang akan sembuh pada umumnya akan menimbulkan rasa gatal, atau allergi terhadap bahan penutup luka.
  •  
  • - Tidak boleh jongkok, duduk di lantai. Selama tidak ada kendala pada sendi kaki tidak ada masalah dengan posisi duduk. 
  •  
  • - Minum obat tradisional china khusus pengering luka. Penyembuhan luka operasi akan terjadi setelah 10 hari, tidak dapat dipercepat dengan obat apapun. Hati hati dengan obat tragisional yang memiliki khasiat pengencer darah, sangat berisiko menimbulkan perdarahan pasca nifas. 
  •  
  • - Tidak boleh mencuci rambut (keramas), menyebabkan darah nifas akan berhenti. Darah nifas pada umumnya memiliki pola berbeda setiap orang. Tidak ada hubungan antara keramas dan jumlah darah nifas.
  •  
  • - Tidak boleh tidur pagi-siang, Ibu pasca melahirkan sebaiknya istirahat cukup minimal  8 jam untuk pemulihan dan menjaga stamina. Istirahatlah kapanpun saat bayi sedang tidur.  

 

 

 

ERACS

  • a. ERACS, merupakan singkatan Enhance Recovery After Caesarean Surgery.  Akhir akhir ini menjadi santer dipromosikan oleh berbagai rumah sakit sebagai metode baru bedah Caesar.
  •  
  • b. ERACS bukanlah teknik operasi Caesar yang baru, melainkan prosedur perawatan pasca operasi di rumah sakit yang dipersingkat, sehingga ibu dan bayi dapat pulang kerumah lebih cepat yaitu 24 jam pasca operasi.
  •  
  • c. Kemungkinan akan menurunkan biaya secara keseluruhan.
  •  
  • d. Apakah ERACS dapat dijamin aman? Berdasarkan beberapa penelitian di LN, prosedur perawatan ini dapat dipertangung jawabkan selama dilakukan skrining dan pengawasan optimal sebelum, saat dan setelah operasi.
  •  
  • e. Peserta ERACS harus memiliki akses cepat menuju fasilitas kesehatan apabila terjadi gejala komplikasi saat berada dirumah terutama pada 2 x 24 jam pasca operasi.
  •  
  • f. Tidak semua Bumil dengan bedah Caesar boleh mengikuti ERACS. Bumil yang memiliki ko-morbid atau mengalami komplikasi tidak diperkenankan mengikuti prosedur ERACS:
    •  
    • - Pasien belum dapat mobilisasi dengan baik, atau belum dapat adaptasi dengan rasa nyeri pasca operasi.
    •  
    • - Hipertensi, kelainan jantung, gangguan paru, infeksi, pre-eklampsia/eklampsia, lupus, dll.
    •  
    • - Memerlukan tranfusi atau obat obatan intra vena (suntikan)  
    • mengalami komplikasi operasi: perdarahan banyak saat pembedahan
    •  
    • - Bedah Caesar yang dilanjutkan dengan prosedur pembedahan khusus untuk menghentikan perdarahan atau operasi yang kompleks.
    •  
    • - Terjadi gangguan retensio urine (ibu kesulitan BAK normal)
    • terjadi ileus, gangguan pencernaan pasca operasi.
    •  
    • - Perdarahan pasca bedah Caesar. 
  •  
  • g. Diskusikan dengan dokter SpOG dan tim apabila Bumil memerlukan perawatan ERACS. (SAN)

Admin