Mengapa Saya Kena Herpes

herpes

cover

Dok, apa benar saya kena Herpes? Pertanyaan ini sering terdengar di ruang praktek dokter SpOG atau dokter spesialis Kulit & Kelamin. Herpes adalah jenis virus yang memiliki varian bermacam macam, memberikan gejala berbeda dan lokasi infeksi berlainan, diantaranya Herpes simplex, Herpes zoster, Cytomegalovirus, Eipsten Barr virus, dll. Pada artikel ini akan membatasi bahasannya pada Herpes simplex saja yang memberikan gejala infeksi pada bibir dan daerah intim perempuan.

 

 

Virus Herpes.   

Terdapat 8 varian virus Herpes yang menyebabKan penyakit pada manusia diantaranya Herpes simplex virus-1 (HSV-1) yang menimbulkan penyakit di sekitar bibir, mulut dan gusi, Herpes simplex virus-2 (HSV-2) menginfeksi daerah genetalia, sering disebut dengan Herpes pro-genitalis. Herpes zoster dapat menyebabkan sakit di permukaan kulit, memberikan gejala yang unik, karena umumnnya menyerang pada satu sisi saja, orang jawa menyebutnya sakit "Dab", Cytomegalovirus bisa menyerang ginjal, kelenjar atau otak, Eipsten Barr virus biasanya menyerang saluran pernafasan atas. 

 

Virus Herpes mudah berbiak dan sering kali tinggal menetap pada lokasi kesenangannya, dan dapat aktif menginfeksi kembali saat kondisi umum sedang perburukan, dengan perkataan lain pengidap herpes dapat mengalami kekambuhan berulang ulang.

 

HSV menularkah?

HSV-1 dan HSV-2 ditularkan melalui kontak seperti saat berciuman atau kontak seksual. Tetapi tidak selalu kontak seksual dapat tertular virus herpes tergantung jumlah virus dan kekuatan immunitas seseorang. Gejala dapat muncul sekitar 10 hari atau lebih pasca kontak dengan pasien Herpes. Pada seseorang yang tidak memiliki kekebalan tubuh maka infeksi herpes dapat menjadi penyakit yang serius dan berakibat fatal.

 

Gejala penyakit HSV

Saat seseorang terinfeksi HSV tidak memberikan gejala apapun. Sampai suatu saat terdapat keadaan immunitas yang turun, maka virus akan berkembang biak (replikasi) dan menimbulkan gejala penyakit. 

 

  • - Pada HSV-1, muncul kulit kemerahan dan bintil berisi cairan menggerombol di daerah peralihan kulit dan mukosa bibir, rongga mulut atau gusi. 
  •  
  • - Pada HSV-2, dengan gejala yang sama tetapi muncul pada daerah kulit permukaan vagina, anus dan dinding dalam vagina bahkan dapat sampai mencapai mulut rahim. 
  •  
  • - Keluhannya rasa gatal, panas, perih dan dapat disertai nyeri. 
  •  
  • - Rasa nyeri sekali pada vagina saat beraktivitas seksual, sehingga sering kali menolak untuk melakukannya. 
  •  
  • - Lebih lanjut kulit akan mengering, mengelupas, bintil akan pecah. 
  •  
  • - Dapat pula menimbulkan ulkus, seperti sariawan. 
  •  
  • - Pada keadaan penyakit yang serius umumnya disertai pembengkakan kelejar getah bening di daerah lipat paha. 
  •  

- Pada kondisi sakit yang ringan, bisa jadi pasien tidak mengeluh, tetapi tetap berpotensi menular. 

 

 

Diagnosis penyakit HSV

 

- Saat menemukan gejala infeksi HSV, sebaiknya segera menghubungi dokter anda. Untuk memastikan apakah benar infeksi Herpes. Pemeriksaan laboratorium untuk pembiakan / kultur virus masih belum populer, karena memerlukan waktu yang lama, dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Dokter dapat mengenali HSV-1 atau HSV-2 melalui ceritera, memeriksa langsung  herpesnya, kharakteristik lokasi, warna permukaan kulit dan bintil yang ada.

 

- Secara praktis, dapat dilakukan test antigen / antibodi terhadap HSV-1 dan HSV-2

 

 

Pengobatan  penyakit HSV

 

  • - Hingga saat ini, infeksi virus memiliki kharakteristik yang berlainan, Ada yang dapat sembuh sendiri, ada yang menetap. Virus HSV tidak dapat dihilangkan dengan pengobatan. Obat obatan yang ada hanya mampu menghilangkan gejala, memperpendek masa sakitnya serta mencegah supaya tidak menular. 
  •  
  • - Pengobatan hanya dilakukan saat timbul gejala saja. 
  •  

- Berbagai obat golongan Acyclovir dan turunannya dapat digunakan untuk mempercepat hilangnya gejala.

 

 

Faktor risiko

 

  • - Perempuan lebih sering mengalami sakit HSV dari pada pria. Perempuan mudah tertular HSV dari pria dan tidak sebaliknya. Berganti pasangan seksual akan meningkatkan risiko mendapatkan penyakit HSV. 
  •  
  • - Menjaga kekambuhan adalah bagian terpenting pada penderita HSV. Jaga kebersihan, hindari menggunakan antiseptik, deodorant pada derah mis V karena akan mematikan Lactobacillus dan merusak immunitas setempat.
  •  

- Menjaga kondisi tubuh yang prima dengan berolah raga, makan sehat serta istirahat yang cukup.

 

 

Perhatian khusus

 

  • - Apabila anda baru pertama kali mengalami HSV-2, segera menghubungi dokter untuk memeriksa dan mendalami masalah ini. Pemeriksaan HIV dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya sangat dianjurkan. 
  •  
  • - Setiap ibu hamil dianjurkan selalu melakukan skrining laboratorium, salah satunya adalah PMS termasuk HSV-2. 
  •  

- Apabila ibu hamil sudah cukup bulan dan sedang mengalami gejala HSV-2 sebaiknya mendiskusikan lebih dalam cara melahirkannya. Virus herpes dapat menularkan kepada bayi apabila dilakukan persalinan normal. Bayi dapat terpapar pada organ mata, tenggorokan, paru bahkan otak. Tindakan operasi Caesar lebih menjamin keselamatan bayi ibu.

 

- Bagi ibu dengan HSV-2, apabila terjadi pecah ketuban, segeralah mendapatkan pertolongan yang sesuai dengan kondisi bayinya. Virus HSV-2 dapat menginfeksi janin melalui mulut rahim dan segera mencapai bayi, karena bayi sudah tidak memiliki perlindungan selaput ketuban lagi. (HAP)

Admin